Monday, March 03, 2008

PEGAWAI SAWAH

Waktu benih mengapai salam

perca kain jadi pakaianmu

sesekali bayu membisik cuping telinga

sesekali langit hitam mencurah air di ujana rezekimu bak tsunami menimpa

namun dirimu mengail perasaan kecewa di lubuk hati

Ketika lintah pacat menjadi teman setia

bersama topi berlubang seribu

kau membanting keringat menjalar rezeki Maha Pencipta

yang tidak gusar selut menelan kaki

yang tidak gusar selut mencengkam tangan

namun kau teruskan jua demi fitrahmu yang azali

Apabila hujan peluh menitis kebumi

kau masih leka menyemai benih rezeki

ketika pancaindera mendengar nyanyian unggas

ketawa riang bersama panas mentari membakar lantai tanah

lalu telerai rantai kepenatan di sebujur wajahmu

yang diikat risau bencana alam

pegawai sawah

kudratmu kau tuang bagai air terjun mengalir deras

kau diamkan diri bagai umang-umang di pantai

lalu hasilmu kau ceriakan insan ciptaan-Nya tanpa setinggi ucapan.

No comments: